BERITA DAERAH

Pembangunan Jembatan Penghubung Didusun Karanganyar Desa Kajarharjo Diduga Tidak Sesuai Bestek Atau Standar

Metrolidik.co.id

Banyuwangi., metrolidik.co.id ~ Salah satu bangunan jembatan penghubung didua dusun RT 07/ RW 04, desa Kajarharjo , kecamatan Kalibaru, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur di komplin beberapa karena diduga tidak sesuai bestek dan standarisasi. Menurut warga setempat, Slamet panggilan akrabnya di medsos Facebook dipanggil Tambi, melihat proyek tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai spek atau standar. Kamis ( 23/11/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

Pembangunan jembatan penghubung akibat terdampak bencana banjir bandang yang terjadi pada tahun 2022 satu tahun yang lalu yang menimpa memutuskan jembatan penghubung utama antara dua dusun di wilayah desa Kajarharjo itu pembangunannya menggunakan sumber dana APBD Kabupaten Banyuwangi TA 2023, melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman dengan nilai kontrak sebesar Rp 590.594.000. Pekerjaan pembangunan jembatan yang ditargetkan pelaksanaannya 150 ( Seratus Lima Puluh Hari ) kalender yang dikerjakan oleh ( CV KUSUMA WARDHANI warga merasa sangat kecewa dengan bangunan tersebut yang diduga pekerjaannya tidak sesuai standar.

Saat awak media melakukan investigasi ke lokasi proyek, nampak terlihat beberapa warga setempat komplin kepada pihak CV atau pihak Kontraktor. Menurut warga yang sangat miris pasangan plengsengan penahan badan jalan yang berada disebelah samping kanan maupun kiri jembatan tidak dipasangi saluran resapan air. Dan menurut warga yang bernama Slamet didampingi tokoh pemuda setempat kepada awak media juga menyampaikan bahwa pasangan batu tersebut terlihat jelas mekar keatas.

” Sampean lihat sendiri mas pasangannya, dibilang lurus ya gak lurus, tapi kok mekar keatas. Itu kan rawan roboh atau ambrol. Dan juga pasirnya yang juga terlihat bukan pasir tapi sertu. Kami warga disini merasa Eman mas, pembangunan jembatan ini pemerintah mengeluarkan anggaran tidak sedikit. Yang menjadi perhatian masyarakat tukangnya maupun pelaksana atau mandornya sudah tiga kali ini ganti,” katanya.

Lanjut Slamet, “Pembangunan jembatan penghubung ini harus segera di tindak lanjuti oleh instansi terkait, jangan hanya tutup mata, karena pekerjaan tersebut sangatlah miris kami duga disinyalir merugikan keuangan negara. Seharusnya pembangunan jembatan ini jadi sarana pendukung yang di rasakan oleh masyarakat, tapi malah yang ada akan merugikan rakyat, kalau pekerjaannya begini. Serta dalam realisasi pembangunan jembatan penghubung tersebut banyaknya kami temukan kurangnya matrial, tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Contohnya seperti yang ada didepan kita ini, ini pasir atau sertu,” tanya Slamet.

Di tempat yang sama, menurut salah satu tokoh pemuda setempat yang namanya tidak mau dicantumkan atau dipublikasikan  meminta kepada semua instansi terkait, untuk segera turun kelokasi pembangunan jembatan tersebut, karena kegiatan pembangunan jembatan penghubung tersebut, dirinya juga menduga tidak sesuai spek.

Sesuai undang undang KIP no 14 tahun 2008 keterbukaan informasi publik no 2 tahun 2017 tentang jasa kontruksi dan pasal 11 khususnya peran serta masyarakat tersebut. Diatur dalam peraturan pemerintah PP No 43 tahun 2018 tentang tatacara peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

“Undang – undang 20 tahun 2001 perubahan undang-undang 31 tahun 1999 menyebutkan bahwa pengertian korupsi setidaknya mencakup segala perbuatan melawan hukum memperkaya diri orang yang merugikan keuangan negara.

Sementara itu menurut, pelaksana atau bisa dikatakan Mandor proyek yang bernama, Herman, saat dirinya ditemui oleh media ini dilokasi proyek pembangunan jembatan menyampaikan, pelaksana yang sebelumnya sudah dipindah tugaskan. Karena tidak bisa mengatur atau memberi arahan kepada para pekerja.

” Pelaksana yang sebelumnya oleh kantor dipindah tugaskan mas, untuk mengawasi proyek yang lain. Kalau saya sendiri baru hari ini mulai kerja. Kalau untuk plengsengan penahan bahu jalan yang berada disebelah selatan maupun Utara Jembatan nanti kita buat lagi mas? Disitu nanti kita buatkan plengsengan lagi. Terkait pasir tersebut itu bukan untuk adukan plengsengan tapi untuk acian pasangan batu yang sudah terpasang,” jelasnya. [ MSholeh ]

Metrolidik.co.id

Tinggalkan Balasan