DONGGALA, METROLIDIK.CO.ID – Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah menggelar Festival Tenun Donggala Ke-2 dalam rangka Tenun Donggala Menuju Warisan Budaya Dunia. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai Kamis 10 Agustus hingga 12 Agustus 2023 dan dibuka dan ditutup oleh Bupati Donggala Dr. Drs. Kasman Lassa, SH., MH di lapangan Bola Desa Towale Kecamatan Banawa Tengah.
Kegiatan Festival tersebut berlangsung sangat meriah, dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan OPD beserta staff dan jajaran, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat . dan diwajibkan bagi seluruh pejabat Pemerintahan yang ada di Kabupaten Donggala memakai pakaian Tenun Donggala.
Selain itu kegiatan juga diharapkan dapat melestarikan dan mempromosikan kain tenun Donggala sebagai ikon budaya Sulawesi Tengah, festival yang kedua kalinya ini di gelar Di Desa Towale yang biasa juga dijuluki dengan Desa tenun, dan ini sebagai bagian dari warisan budaya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Dr. Hi. Rustam Efendi, S. Pd. SH., M. Ap mengatakan, tata kelola produksi kain tenun Donggala terus berupaya memperbaiki, agar meningkatkan perekonomian masyarakat setempa.
Hi. Rustam Efendi menjelaskan, Kabupaten Donggala mendapatkan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility dari Bank BPD (Bank Sulteng) sebesar 600 juta, dan dana ini selanjutnya akan kita gunakan sebagai permodalan bagi kelompok pengrajin tenun.
“Dana bantuan tersebut kita akan gunakan sebagai modal usaha untuk pembelian bahan kain tenun, seperti benang dan pewarna. Selain itu, untuk meningkatkan produksi kain tenun Donggala agar dapat memenuhi permintaan,” kata Hi. Rustam Efendi, Sabtu (11/8/2023).
Dikatakannya lagi, bahwa selama ini yang terjadi penenun mencari modal untuk membeli benang dan bahan lainnya, kemudian dilakukan pewarna, dipintal dan ditenun, setelah laku terjual baru beli lagi bahannya. Maka dari itu Hi. Rustam Efendi berharap dengan bantuan yang diberikan dapat digunakan kepada tenun kain Donggala sekitar 200 penenun khususnya di Kecamatan Banawa Tengah.
“Hal ini tidak lagi hanya menjadi usaha sampingan, tetapi menjadi sebuah profesi atau rumah industri tenun Donggala yang dapat meningkatkan jumlah produksi ke depannya,” ujarnya. (Sir)